Waspadai Darah Kental

Waspadai Darah Kental
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin8RQcKZIwZUOKMfJ1Pk32qRSP3A_Hy-vNexs4M8LmwXuSCyajpN56wCHs7np8CWYg2vlsLuPSKoC_L-psWcuh7JqQnR9OKM77hdP7ndI6wcRcELuCZrZdR5GGhnf1YGx1R28c1xYL7ck/s72-c/114233p.jpg

Stres berlebihan dapat mengakibatkan darah kental.
Bagi Anda yang sering mengalami migrain, jangan pernah menganggap sepele keluhan tersebut. Bisa jadi sakit kepala sebelah yang Anda rasakan itu merupakan gejala awal dari sindrom darah kental.

Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang muncul akibat kekentalan darah berlebihan. Akibat darah terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar. Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh pun terhambat. Migrain adalah salah satu gejala karena pasokan oksigen ke otak tersendat.

”Di dunia kedokteran, darah kental sebenarnya bukan hal baru, tetapi tidak banyak orang tahu atau waspada dengan darah kental. Padahal, sudah banyak korban stroke atau serangan jantung akibat darah kental,” kata dr Aru W Sudoyo, spesialis hematologi-onkologi (konsultan) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah atau trombosit (zat yang berperan dalam pembekuan darah) sehingga mudah lekat satu sama lain. Bila seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah kental semakin susah mengalir.

Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah menyempit. Adapun asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam (endotel).

Endotel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Apabila endotel rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain. Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah ini dikenal sebagai trombosis.

Trombosis bisa terjadi di seluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari bagian pembuluh darah yang terhambat. Jika trombosis terjadi di pembuluh otak, akan terjadi stroke. Sementara itu, pada pembuluh jantung akan menyebabkan serangan jantung.

Perempuan muda
Sekarang semakin banyak orang muda, yakni mereka yang berusia 18-45 tahun, menderita kekentalan darah. Hal itu diketahui setelah pasien melakukan serangkaian pemeriksaan darah. ”Gaya hidup tidak sehat dan stres tinggi memicu pengentalan darah,” kata dr Aru.

Sheryl (35) adalah salah satu orang yang mengalami darah kental. Sebelum terkena stroke ringan satu tahun lalu, Sheryl mengaku sering mengalami migrain. Bila migrainnya kumat, terkadang ia merasa pandangannya berputar sehingga mual. ”Untuk menghilangkan migrain, saya sering sekali minum obat sakit kepala,” katanya.

Ketika bangun tidur, Sheryl merasakan sekujur badannya pegal-pegal. Belakangan telinganya juga mulai sering berdenging. ”Saya termasuk terlambat karena baru periksa ke dokter setelah terkena stroke,” ujar Sheryl yang sejak satu tahun lalu rajin minum obat pengencer darah.

Pada sejumlah kecil penderita darah kental, penyebabnya adalah genetis (diturunkan). Karena itu, mereka ini berisiko mengalami trombosis pada usia muda. Mereka yang memiliki darah kental secara genetik harus minum obat antikoagulan (antipenggumpalan) seumur hidup. ”Syukurlah kelainan ini hanya ditemukan pada sebagian kecil populasi manusia,” tutur dr Aru.

Sayangnya, di Indonesia belum ada data jumlah pasien usia muda yang mengalami darah kental. Aru mengatakan, hampir setiap hari selalu ada pasien baru yang didiagnosis darah kental di klinik hematologi RSCM dan Medistra, tempat ia berpraktik.

Pasien biasanya datang dengan keluhan pusing, migrain, pandangan berputar (vertigo), telinga berdenging (terkadang tuli mendadak), serta penglihatan terganggu. Menurut Aru, itu semua merupakan gejala gangguan pembuluh darah yang salah satu penyebabnya adalah darah kental.

Kasus darah kental ini tidak hanya terjadi pada laki-laki, tetapi juga perempuan. Masuknya perempuan ke dunia kerja diduga berhubungan dengan semakin banyak perempuan yang terkena sindrom darah kental.

”Perempuan bekerja bebannya semakin banyak sehingga mereka rentan stres,” kata Aru. Di Indonesia diperkirakan jumlah penduduk usia produktif antara 18 dan 45 sebanyak 97,60 juta orang. Dari jumlah itu sebanyak 50,54 persennya adalah perempuan.

Sumber :



gimana caranya biar ngga kental: 

  1. rajin minum, terutama air putih..cara minum: perlahan, teguk perlahan..jangan sekali teguk (dikirain biar gampang masuk semua). disamping itu air putih juga dapat membantu kita untuk bisa BAB (dahsyat kann?!)
  2. kurangi goreng-gorengan, lemak-lemak, daging-dagingan, santan (biasanya orang kalo makin dilarang makin jadi, jadi peraturan nomer satu itu adalah jangan jadikan makanan itu sebagai musuh(anthony robbins yang bilang juga nih), dengan mengubah pola pikir kita tentang makanan yakin , pola makan bisa berubah perlahan koq 
  3. bagi yang suka sayur, good news buat anda. tentunya kalo udah makan sayur sebaiknya sih di awal ( mengurangi makan yang lebih banyak lagi, karena sifat seratnya yang mudah mengembang, merangkul lemak sehingga bisa langsung dibuang lewat faeces, disamping itu mempermudah kita BAB juga coy). 
  4. olahraga, nah..kalo yang satu ini, gue ngerasa gue juga belum konstan perjuangin, tamengnya sering karena ngga sempet, males..untungnya sebelum naik bis gue harus jalan kaki dulu, begitu juga sebelum nyampe ke tempat kerja..so, setidaknya bisa jalan kaki beberapa menit. disampin itu olahraga, penting banget untuk membantu pembakaran dalam tubuh, lemak, karbohidrat dipake jadinya.

banyak artikel, buku-buku, majalah yang ngebahas tentang gimana gaya hidup sehat, seperti apa, solusi untuk dapat mewujudkannya..buanyak banget..ngga kehitung, tapi seberapa banyak orang yang peduli akan kesehatannya? mungkin ngga sebanyak yang ngga care..katanya "makan aja kayak nyiksa diri, menurut gue sih, yang mau dikoreksi disini hanya pola pikir terhadap makanan itu (sebagai musuh ato temen). contohnya , orang yang lagi diet pasti bakal menghindari yang namanya daging, karbohidrat..tahan beberapa hari setelah itu pasti rasa ingin makan makanan kayak daging, karbohidrat, cemilan berminyak timbul bahkan lebih besar keinginan untuk memakannya. berat badan bukannya turun malah nombok, mean what? turun beberapa kilo (misal 5 kg) pas lagi diet jalan, setelah kembali ngga tahan dengan pola makan yang disebut dengan diet naik lagi (6 kg), nah..nombok kan? mending mana? ngga turun, dan ngga naik..tapi stabil
diet kog kaya mau bunuh diri aja, ato yang lebih heboh lagi..ampe make yang namanya obat-obatan..bukan berat badan yang turun tetapi kondisi juga ikutan turun

hmmm..orang giliran lagi males diet, makan kayak orang kesurupan..
makan kaya ngga mikir, masih ada hari esok
nonton sambil makan ato makan sambil nonton
belajar sambil ngemil ato ngemil sambil belajar
apalagi makannya yang serba banyak di malam hari (ini ada fakta lho, bukan bisa-bisaannya dokter ato ahli gizi aja!)
kalo malam (jam 7 an keatas), lambung kita udah dalam kondisi istirahat (istirahat tapi dikasi makanan yang berat dan jumlah yang berat juga?)..kalo yang maag, makanlah makan yang ngga berat (misalnya biscuit veggies kan ada?but hati-hati dengan MSG coy, ato buah pilih yang netral/ngga bersifat asam: melon
emang untuk dapet hasil, butuh usaha, uang , pengorbanan...bayar harga !!!
  1. makanan yang kita makan untuk dapat bercampur dengan darah tidak butuh waktu lebih lama, kurang dari sejam udah nyampur ke darah,, jadi jagalah darah anda.
  2. biasanya ketika udah telat, nyari dokter, konsumsi obat karena asam lemaknya, kolesterolnya tinggi banget. orang mau milih untuk bergaya hidup sehat, tidak ada paksaan ..hanya pilihan bergantung kepada kita. kalo ada pilihan untuk dapat sehat mengapa tidak?
  3. berinvestasi untuk kesehatan,kadang ngga seuntung nabung/investasi di bank (mungkin karna hasilnya ngga liat langsung, tapi percayalah kesehatan dijaga dari sekarng untuk dinikmati sekarang dan nanti juga koq)


sumber: masnidasiman
Share this product :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | Redesigned :Tukang Toko Online
Copyright © 2011. irenshop - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger